Pengalaman Orangtua Mendampingi Pemeriksaan Rontgen Dada pada Anak dengan Jantung Dekstrokardia

Ulima Darmania

Bismillāhirraḥmānirrraḥīm

Hdinda menjalani tiga kali pemeriksaan ekokardiografi pada tiga kunjungan berbeda (baca: Pengalaman USG Jantung pada Batita). Namun untuk pemeriksaan rontgen/ x-ray dada (chest radiography), tindakan diulangi sebanyak satu kali, sehingga pengambilan foto rontgen Hdinda dilakukan dua kali dalam satu kunjungan.

Dalam kondisi sadar di ruang tindakan radiografi, Hdinda dibaringkan di meja dan kami orangtuanya masing-masing memegang satu lengan Hdinda yang diangkat ke kepala. Radiografer meletakkan penanda (klip kertas) di atas meja pada bagian sisi kiri Hdinda yang sedang berbaring. Radiografer masuk ke ruang monitor alat untuk mengambil foto rontgen.

Saat itu kami (penanggung jawab pasien) tidak diminta menggunakan pakaian pelindung radiasi, seperti yang digunakan oleh radiografer. Tapi sudah cukup bagi saya bisa mendampingi Hdinda selama proses pemeriksaan.. because this is how they perform paediatric chest radiography in other places in the world, no wonder the parents told that this is the “torture machine for chest x-ray”

Sembari menunggu hasil, kami bersiap untuk pemeriksaan ekokardiografi. Setelah selesai konsultasi dengan dokter spesialis jantung pediatri, kami menunggu obat racik di farmasi. Telfon berdering dari perawat radiologi yang meminta kami kembali untuk rontgen Hdinda. Saat kami masuk ruang radiografi, formasi meja pemeriksaan telah berubah dan Hdinda di foto ulang. Rupanya radiografer keliru dalam menyiapkan set pemeriksaan untuk pasien dekstrokardia, sehingga posisi jantung pada hasil rontgen pertama seperti tampilan normal (jantung berada di rongga kiri).

Reflection

Kesalahan tindakan pelayanan kesehatan ini membuat saya berfikir, bagaimana jika diperlukan resusitasi jantung pada pasien dekstrokardia dan situs inversus totalis, saat penolong tidak mengetahui posisi jantung yang diluar kebiasaan. Melalui grup “Tetralogy of Fallot Support” di Facebook, saya mengetahui bahwa ada aksesoris gelang atau kalung yang menunjukkan kondisi medis yang perlu perhatian khusus. Will she need to wear this medical bracelet in the future ? May Allah swt. always protect you my dearest daughter.

Hdinda berusia 14 bulan saat menjalani rontgen dada. Biaya tindakan rontgen thorax AP atau PA sebesar Rp. 160.000 (diluar pendaftaran dan konsultasi dokter). Semua prosedur tindakan pemeriksaan dan konsultasi bisa selesai dalam satu kali kunjungan, sebuah kelebihan dari menggunakan layanan kesehatan di Poli Eksekutif sebuah Rumah Sakit Pemerintah. Demikian pengalaman rontgen dada pada bayi di bawah usia 2 tahun.

Update

Alhamdulillah, Hdinda telah menjalani operasi korektif jantung pada 18 Juli 2022. Sedikit catatan kondisi paska operasi bisa dilihat pada postingan berikut: Paska Operasi Jantung Korektif: Hal-hal yang Berubah.

Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.