Bismillāhirraḥmānirrraḥīm
Bagian pertama tulisan ini dapat dilihat disini: Kondisi Jantung Bawaan Hdinda dan Gejalanya, Bagian 1
Daftar Isi
- Daftar Isi
- Gejala PJB pada Hdinda
- Gejala PJB yang tidak nampak pada Hdinda
- Jantung yang Membengkak
- Update paska operasi
Gejala PJB pada Hdinda
Jantung berdebar dan Irama jantung tidak normal
Jika menempelkan tangan ke dada Hdinda, saya merasa debaran jantung yang kuat dan cepat.
Jantung normal memiliki dua irama, yaitu lub-dub. Jika menempelkan telinga ke dada Hdinda, terdengar suara desiran di luar suara lub-dub, yang sering disebut sebagai bunyi bising jantung (murmur).
Kadar saturasi oksigen yang rendah
Kadar saturasi dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur oximeter. Pengukuran saturasi oksigen menjadi populer saat pandemi Covid-19 (C19), karena penurunan saturasi menjadi salah satu dampak infeksi virus ini.
Saturasi oksigen yang normal pada manusia berkisar 95 – 100%. Kadar saturasi oksigen dibawah 94 sudah masuk kategori hipoksia. Pasien perlu bernafas dibantu ventilator atau sumber oksigen tambahan jika saturasi turun sampai dibawah 80.
Kadar saturasi Hdinda dalam kondisi tenang berkisar 70 – 85%. Kadar saturasi semakin rendah saat Hdinda menangis, kelelahan, dan bisa turun drastis saat mengalami tet spell.
Pernah kebetulan saat Hdinda dirawat karena demam, Hdinda mengalami tet spell saat perawat sedang mengukur saturasi oksigennya. Saya melihat sendiri pulse oximeter menunjukkan angka 08%. Sampai saya bertanya ke perawat, ini beneran mba angkanya? Lalu seiring spell-nya mereda, kadar saturasi perlahan naik ke kadar yang biasanya (70 – 80%).
Rentan/mudah jatuh sakit
Hdinda mudah jatuh sakit. Beberapa riwayat sakitnya adalah campak, muntah berulang, dermatitis (radang pada kulit karena koinfeksi jamur dan bakteri). Demam tinggi adalah sakit yang paling sering dan mengkhawatirkan karena pernah dua kali kejang saat demam.
update 24/07/2022
Ada satu anak PJB, usia 5 tahun, yang dirawat bersamaan Hdinda di ruang IC (intermediate care) dengan keluhan infeksi saluran pernafasan yang berulang (sering batuk pilek). Anak terlihat kurus dan mungkin mengalami kesulitan kenaikan berat badan. Gejala typical PJB non-sianotik, karena tidak tampak kebiruan dan saturasi oksigen yang termasuk normal. Diagnosis ditegakkan melalui echo jantung (baca juga: Pengalaman USG Jantung pada Batita), dengan kondisi ketiadaan katup yang mengakibatkan aliran darah ke paru berlebihan. Open heart surgery atau biasa kami sebut “operasi belah dada” dilakukan untuk memperbaiki katup tersebut.
take home message?
Menurut penuturan orangtua pasien tersebut, operasi korektif di usia 5 tahun cukup beresiko. Hampir anak tersebut di rujuk ke RS rujukan nasional. Selain anak tersebut, saya juga mendengar cerita serupa, dimana anak 5 tahun’terlihat normal’, makan banyak, aktivitas lincah, perkembangan sesuai usia, namun sering batpil dan susah naik berat badan. Ternyata ada sesuatu yang spesial di jantungnya.
Gejala yang mungkin sering dianggap sebelah mata, seperti sering batuk pilek dan susah naik berat badan, sudah bisa dijadikan alarm bagi orangtua untuk memeriksakan kondisi anak. Penelusuran kondisi fisiologi tubuh hanya bisa dilakukan dengan bantuan tenaga kesehatan medis.
Gejala PJB yang tidak nampak pada Hdinda
Seperti yang pernah kami tuliskan di bagian pertama, anak PJB dengan kondisi jenis penyakit jantung yang sama dapat menunjukkan gejala yang berbeda. Walaupun ada gejala umum yang dominan terlihat pada penderita umumnya.
Beberapa gejala penyakit jantung ini tidak nampak pada Hdinda: Mudah berkucuran berkeringat, mudah pingsan, terkena infeksi paru-paru yang berulang. Untuk anak yang sudah bisa bicara, mungkin bisa mengeluhkan rasa sakit bagian dada.
Jantung yang Membengkak
Kami pernah mendengar cerita, ada bayi PJB yang lubang pada jantungnya bisa menutup dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Konon katanya, air susu ibu (ASI) lah yang memegang peran penting dalam proses tersebut. Lubang juga bisa menutup dibantu dengan obat-obatan. Tentu kejadian ini sangat bervariasi kasus per-kasus, tergantung tingkat keparahan lubang.
Di lain sisi, kami juga pernah mendengar cerita lubang yang semakin bertambah besar seiring bertambahnya usia, dan ditemukan jantungnya sudah mengalami pembengkakan akibat perburukan kondisi jantungnya.
Dengan demikian, penting sekali untuk memastikan kondisi anak PJB sudah diketahui secara baik dan berada dalam supervisi dokter.
Demikian gejala penyakit jantung bawaan pada putri kami Hdinda. Semoga menjadi manfaat bagi yang ingin mengetahui dan mengenal gejala penyakit jantung bawaan khususnya pada anak.
Beberapa jam menuju waktu operasi Hdinda. Hdinda sudah bangun dari jam 05 pagi, sarapan dan mulai puasa jam 07 (6 jam sebelum tindakan). Saat ini Hdinda sedang tertidur sehingga saya bisa menyelesaikan bagian ke dua tulisan ini.
Mohon berkenan pembaca agar dapat mendo’akan kelancaran dalam proses pre-operasi, operasi, dan post-operasi sehingga putri kami bisa merasakan hidup dengan jantung yang sehat. InsyaAllah, operasi korektif jantung Hdinda dijadwalkan hari ini Senin, 18 Juli 2022 pukul 13 siang. Semoga Allah meridhoi dan merahmati usaha kami dalam merawat Hdinda.
Update paska operasi
Alhamdulillah kondisi post-op Hdinda stabil dan perkembangannya pun baik (post terkait: Paska Operasi Jantung Korektif: Hal-hal yang Berubah untuk catatan paska operasi Hdinda).
Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.
Anak saya detak jantungnya bukan dub-dub, dub-dub,, tapi lebih mirip ke dududub, dududub, lebih cepat.tapi anak saya punya penyakit yang berkaitan dengan paru-paru. sering sesak nafas dan batuk-batuk.
Mas Andre, ikuti intuisi sebagai orangtua. Jangan sungkan bertanya dengan dokter yang menangani ananda.
Semoga ananda sehat selalu. Aamiin